Aku – Sjuman Djaya


Perselingkuhan macam apa ini?!
Dari aku yang hanya menikmati, Mata kuliah exploring poetry satu semester kamari
Dari aku yang hanya menikmati rima puisi, tanpa tahu arti
Dari aku yang masih tidak tahu apa bedanya sajak dan puisi!
Dari aku yang tak bisa menulis resensi
Buku macam apa ini?
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Hadeuh apalagi ini?

Oke, aku tipe orang yang biasa baca buku lebih dari satu. Satu buku belum kelar udah ganti lagi ke buku yang lain. Tapi, 2 minggu belakangan ini lagi bertekad kuat untuk menyelesaikan tetralogy Buru.

Setelah scrolling highlight Insatgram, ternyata rentang waktu yang di butuhkan untuk menyelesaikan satu bukunya tuh hampir satu tahun. Bumi Manusia (Jun, 2018), Anak Semua Bangsa (Feb, 2019), terakhir Jejak Langkah (New Year eve 2020). Apalah, aku ini.

Karena pencapaian buruk tersebut, aku bertekad untuk menyelesaikan buku terakhir tanpa interupisi. Tapi, ya dasar aku si mahluk besar mulut, pas udah setengah jalan 322/646, aku mulai lelah terhadap Pangemanann dengan dua huruf n, memutuskan untuk berselingkusuh ke Aku – Sjuman Djaya. Dan yah, ini gila.

Buku yang iconic banget dengan film Ada Apa Dengan Cinta
Cara bercerita, yang luar biasa
Penggambaran tokohnya juga
Pusi dan syairnya, tidak lupa
Semuanya luar biasa
Jika tidak ada label Fiksi dicover belakangnya,
mungkin aku bakalan percaya, ini murni kisah nyata.
Ah bener-bener, ini gila.

Postingan populer dari blog ini

Summary The Things You Can See Only When You Slow Down by Haemin Sunim

THE STORY OF THE THREE LITTLE PIGS

Euphrosyne Analyze Essay