Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018

Inteligensi Embun Pagi

Gambar
She wasn't me, I was taking this photo  Bara yang memabakar nadiku kini  Magi yang menyulap semestaku kini Hanya singgah untuk musnah  Tersihir, tersiksa, tersia-sia Di antara angkara  Dua kutub yang berbeda  Kita meregang Tak berkesudahan Di ufuk engkau terbenam, aku terbit Di teluk engkau tenggelam, aku pasang Sejauh apapun garis waktu engkau tempuh  Hadirku selalu di balik matamu  Seluas apa pun ruang yang engkau rengkuh  Cintaku selalu di luar sadarmu  Akulah awal dan engkaulah akhir Meniadakan kita berdua  Adalah satu-satunya cara kita bersama -Dee Lestari

Gelombang

Gambar
Dimensi tak terbilang dan  tak terjelang  Engkaulah ketunggalan sebelum meledaknya segala percabangan  Bersatu denga tujuan peraduan kunmu menjadikan aku mata semesta  Berpisah menjadikan aku tanya dan engau jawabnya Berdua kita berkejaran tanpa pernah lagi bersua Mencecapmu lewat mimpi Terjauh yang sanggup kujalani Meski hanya satu malam dari ribuan malam Sekejap bersamamu menjadi tujuan peraduanku  Sekali mengenalimu menjadi tujuan hidupku Selapis kelopak mata membatasi aku dan engkau Setiap napas mendekatkan sekaligus menjauhkan kita Engkau membuatku putus asa dan mencinta  Pada saat yang sama -Dee Lestari

Partikel

Gambar
Foto ini diambil dari Jungleand Bogor, bukan Bukit Jambul yah awas, Bukit Jambul fiksi :( Engkaulah keheningan yang hadir sebelum segala suara  Engkaulah lengang tempatku berpulang Bunyimu adalah senyapmu Tarianmu adalah gemingmu Pada bisumu, bermuara segala jawaban Dalam hadirmu, keabadian sayaup mengecup Saput batinku meluruh Tatapmu sekilas dan sungguh Bersama engkau, aku hanya kepala tanpa rencana Telanjang tanpa kata-kata Cuma kini Tinggal sunyi Dan, waktu perlahan mati (catatan kecil saat langit kelabu di taman bambu) -Dee Lestari

Petir

Gambar
Engkaulah kilatan cahaya yang menyapu lenyapkan segala jejeak dan bayang Engkaulah bentangan sinar yang menjembatani jurang antara duka mencinta dan bahagia terdera Engkaulah  terang yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap  Andai kau sadar arti pelitamu  Andai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmu Tak akan kau syatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku Karena kita satu  Andai kau tahu (catatan dini hari di suatu taman yang banyak banci) -Dee Lestari

Akar

Gambar
Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan  Engkaulah penunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama, tapi terasa ada Ajarkan aku  Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap  Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut Bangun dari ilusi, tapi tak memilih pergi  Tunggu aku  Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu (catatan pada suatu malam dingin hingga masuk angin) -Dee Lestari

Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh

Gambar
Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal hidup. Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara. Engkaulah matahari Fidausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara. Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidak mengertian. Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini. Mencintaimu. Entah kenapa. (Catatan pada suatu pagi buta di atas atap rumah tetangga) - Dee Lestari